Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Rusia Tidak Akan Dukung Resolusi PBB tentang Suriah


Moskow (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) mengatakan bahwa Rusia tidak akan mendukung satu resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) tentang Suriah.

"Saya tidak akan mendukung resolusi tersebut, jika mirip dengan resolusi tentang Libya," kata Medvedev pada konperensi pers.

Namun, ia tidak mengatakan apakah Rusia akan memveto resolusi DK PBB yang akan diusulkan.

Sementara itu, Medvedev menegaskan bahwa Moskow menentang campur tangan asing dalam urusan internal Suriah.

Dia mengatakan, Presiden Suriah Bashar al-Assad harus diberi kesempatan untuk memenuhi janji reformasi di negerinya.

Rusia abstain saat Dewan Keamanan PBB memutuskan Resolusi 1973 yang meresmikan serangan udara untuk melindungi warga sipil Libya melawan pasukan pemimpin Libya Muammar Gaddafi.

Hal itu adalah pertama kalinya bahwa Medvedev telah menyelenggarakan konferensi pers besar dalam tiga tahun.

Sementara itu, berita-berita dari Damaskus, Suriah, mengatakan, jumlah korban tewas tentara Suriah dan pasukan keamanan dalam bentrokan dengan "kelompok-kelompok teroris bersenjata" di kota-kota Tal Kalakh dan Daraahas telah meningkat menjadi 15.

Sumber resmi, yang dikutip harian milik negara al-Baath, mengatakan bahwa sejumlah anggota "gerombolan bersenjata" telah tewas dalam bentrokan yang berlangsung selama beberapa hari terakhir.

Sepekan sebelumnya, ribuan demonstran anti-pemerintah pada Jumat turun ke jalan-jalan di kota Homs dan al-Boukamal.

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan yang menuntut Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mengundurkan diri.

Tuntutan-tuntutan itu juga datang dari apa yang dikenal sebagai aktivis "perempuan liberal Jumat Suriah", yang mengacu pada para aktivis perempuan yang ditangkap oleh pihak berwenang.

Sedikit-dikitnya 20 orang Suriah telah tewas oleh tembakan-tembakan tank di kota-kota bergolak Homs dan Daraa, kata para aktivis.

Menurut TV Al-Jazeera pan-Arab, tentara Suriah mulai Rabu menyerang perumahan Bab Amr di daerah Homs dan wilayah al-Harrah di kota selatan Daraa.
(Uu.H-AK/S004)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

AS Kutuk Serangan Terhadap Pasukan PBB di Lebanon

Washington (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon yang mengakibatkan enam prajurit Italia terluka, dua diantaranya dalam keadaan serius.

"Kami mengutuk serangan terhadap Pasukan Interim PBB di Lebanon, atau yang dikenal sebagai UNIFIL. Kami mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban dalam serangan ini," kata Mark Toner, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri kepada wartawan, Jumat (Sabtu WIB).

Dia menambahkan bahwa AS sedang bekerja dengan para diplomatnya di Libanon dan pasukan perdamian PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk mengumpulkan keterangan tentang serangan itu.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Lebanon untuk melakukan penyidikan penuh pada kejadian, tentang serangan, dan untuk memastikan bahwa para pelaku cepat dibawa ke pengadilan," tambahnya.

Ada laporan yang berbeda tentang data korban. Pemerintah Italia mengatakan, dua dari penjaga perdamaian negaranya mengalami "luka serius."

Kantor berita Italia (ANSA) sebelumnya mengutip sumber kementerian pertahanan yang mengatakan seorang tentara tewas dalam ledakan itu.

Sebuah bom pinggir jalan yang ditujukan kepada patroli PBB meledak di sepanjang jalan raya di selatan Lebanon. Sebanyak enam tentara dan dua warga sipil terluka, kata pejabat PBB. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL), sebuah pasukan multinasional yang terdiri dari 12.000 prajurit dan ditempatkan di Lebanon Selatan, pada awalnya dibentuk untuk memantau perbatasan Lebanon dengan Israel.

Pasukan itu diperluas mandatnya setelah perang tahun 2006 antara negara yahudi itu dan kelompok bersenjata Hizbullah Syiah Lebanon.
(Uu.G003/A023)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pemerintah Amerika Menuntut Starbucks karena Memecat Karyawan Bertubuh Kerdil

Austin (ANTARA News/Reuters) - Pemerintah Amerika Serikat menuntut Starbucks, menyatakan perusahaan kopi tersebut telah memecat seorang "barista" atau pelayan kopi di El Paso, Texas, hanya karena ia seorang kerdil.

Ketika pegawai tersebut meminta sebuah bangku atau tangga kecil untuk melakukan pekerjaannya, Starbucks justru menolak permintaan tersebut dan memecatnya pada hari yang sama. Starbucks beralasan bahwa ia dapat membahayakan pelanggan dan pekerja yang lain, demikian disebut oleh Komisi Kesempatan Kerja Setara Amerika.

Komisi tersebut, yang mengajukan tuntutan pada Senin waktu setempat, mengatakan bahwa Starbucks melanggar hukum federal dengan menyangkal permintaan akomodasi yang masuk akal kepada pegawainya, yang dipekerjakan sejak Juli 2009 dan dipecat setelah tiga hari pelatihan.

"Starbucks sudah menjadi perwakilan budaya modern Amerika, sehingga menarik banyak pelanggan yang beragam," kata pengacara komisi tersebut di Dallas, Robert Canino, dalam pernyataannya.

"Kami berharap bahwa saat mempertimbangkan pengangkatan kerja seseorang dengan kekurangan fisik, Starbucks dapat memilih untuk meningkatkan namanya dengan mencitrakan kesetaraan kesempatan dan akses," jelasnya.

Sementara itu jurubicara Starbucks, Stacey Krum, mengatakan perempuan itu dipekerjakan dalam masa percobaan dan setelah tiga hari penanggungjawab toko memutuskan bahwa pekerjaannya terlalu menuntut secara fisik.

"Menggunakan bangku dalam lingkungan kerja bukan merupakan akomodasi yang layak di toko," kata Krum.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tokoh Yahudi Pertimbangan Dukungan Bagi Obama


Chicago (ANTARA News) - Beberapa tokoh Yahudi Amerika akan memikirkan kembali dukungan mereka buat Presiden Barak Obama, yang berusaha mencalonkan diri lagi pada 2012, setelah ia menyeru Israel agar mengembalikan wilayah yang telah didudukinya sejak 1967 kepada Palestina. Reaksi yang muncul setelah pidato Obama mengenai Timur Tengah membuat anggota Partai Demokrat berusaha keras untuk menenangkan masyarakat Yahudi, sementara Presiden AS itu bersiap mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih.

Obama pada Kamis (19/5) menyerukan berdirinya negara baru Palestina yang menghormati perbatasan 1967, sehingga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberitahu dia dengan tegas visinya mengenai cara mewujudkan perdamaian Timur Tengah tak masuk akal. "Ia berusaha mengurangi kekuatan perundingan Israel dan saya mengutuk dia untuk itu," kata mantan wali kota New York Ed Koch kepada Reuters, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad.

Koch mengatakan ia mungkin takkan berkampanye atau memberi suara buat Obama jika Partai Republik mengajukan calon yang pro-Israel dan menawarkan pilihan bagi langkah anggaran baru-baru ini yang didukung anggota Partai Republik di Kongres. Koch menyumbang 2.300 dolar AS buat kampanye Obama pada 2008, demikian fail di Komisi Pemilihan Umum Federal.

"Saya percaya Obama, yang dulu andalah Senator, akan sebaik John McCain berdasarkan pernyataannya saat itu dan berdasarkan dukungannya buat Israel. Saya terbukti keliru," katanya. Kendati ada reaksi keras terhadap pidato Obama, sebagian pengulas menyatakan pembicaraan mengenai perbatasan 1967 bukan masalah baru.

"Ini telah jadi gagasan dasar selama sedikitnya 12 tahun. Ini lah yang dibicarakan Bill Clinton, Ehud Barak dan Yasser Arafat di Camp David, dan belakangan, di Taba," tulis Jeffrey Goldberg di jejaring The Atlantic. "Ini lah yang dibicarakan George W. Bush dengan Ariel Sharon dan Ehud Olmert. Jadi, apa sih masalahnya?"

Jajak pendapat di luar tempat pemungutan suara dalam pemilihan umum 2008 memperlihatkan 78 persen Yahudi pemberi suara memilih Obama dari pesaingnya Senator John McCain dari Partai Republik. "Saya telah berbicara dengan banyak orang dalam dua hari belakangan --mantan pendukung-- yang sangat kecewa dan merasa diasingkan," kata multi-jutawan pengembang real estate dan penerbit Mortimer Zuckerman.

"Ia akan mendapat lebih sedikit dukungan politik, lebih sedikit pegiat buat kampanyenya, dan saya yakin itu akan berkembang ke dukungan keuangan juga," katanya. Zuckerman mendukung Obama selama pencalonan dirinya dalam pemilihan umum 2008 dan harian miliknya, New York Daily News, mensahkannya sebagai presiden. Sementara itu, kantor kampanye kembali Obama di Chicago berusaha meremehkan reaksi mengenai perubahan pendirian AS mengenai Israel, demikian Reuters melaporkan.


Sumber : http://www.antaranews.com/berita/259668/tokoh-yahudi-pertimbangan-dukungan-bagi-obama

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Imam Masjid Miami Ditahan Karena Tersangkut Taliban

Los Angeles (ANTARA News/Xinhua-OANA) - FBI telah menahan seorang pria di Los Angeles dengan tuduhan memberikan bantuan keuangan dan materi lain kepada Taliban Pakistan, kata pihak berwenang AS.

Irfan Khan, 37 tahun, di antara tiga orang yang ditahan untuk dakwaan yang sama. Khan adalah penduduk Miami, Florida, namun belum jelas benar mengapa dia berada di Los Angeles.

Total, jaksa mendakwa enam orang, yaitu Khan, dua lainnya ditangkap di Florida dan tiga masih buron di Pakistan, lapor Los Angeles Times.

Hafiz Khan, 76 tahun, yang diduga sebagai pemimpin kelompok itu adalah imam sebuah masjid di Miami.

Penangkapan tersebut adalah bagian dari investigasi federal terhadap sebuah keluarga ekspatriat Pakistan di Florida yang diduga menyalurkan uang langsung kepada ekstremis keagamaan, kata FBI.

Uang itu mendanai "jihad" untuk menggulingkan pemerintah Pakistan dan melawan Amerika Serikat, kata FBI.

"Semua enam terdakwa dituduh bersekongkol menyediakan dan memberikan dukungan material kepada konspirasi untuk membunuh, melukai dan menculik orang-orang asing serta bersekongkol memberikan dukungan material untuk organisasi teroris asing, khususnya, Taliban Pakistan.

"Tergugat Khan, Rehman dan Zeb juga didakwa menyediakan dukungan material kepada Taliban Pakistan," kata Departemen Kehakiman AS dalam sebuah pernyataan.

Khan akan dihadapkan di pengadilan federal di Los Angeles Senin ini dan bisa menghadapi tuntutan 15 tahun penjara untuk setiap dakwaan, jika terbukti bersalah.


Sumber : http://www.antaranews.com/berita/258655/imam-masjid-miami-ditahan-karena-tersangkut-taliban

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS